Senin, 26 September 2016

jenis jenis lukisan dan penjelasannya



Lukisan merupakan salah satu bagian dari seni rupa dua dimensi. Nah, di Indonesia sendiri perkembangan seni lukis modern dibawa oleh  bangsa Barat, sekitar abad ke-15. Alhasil berbagai jenis lukisan pun mulai berkembang di Indonesia.



Well, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis lukisan dan juga ciri khasnya masing-masing, berikut penjelasannya:





1. Romatisme 

 Nah, aliran romantisme merupakan aliran seni yang menekankan penggambaran kembali pengalaman atau kenangan romantis atas keindahan sebuah objek yang dialami oleh pelukisnya. Lukisan jenis ini banyak mengambil objek keindahan alam, cenderung kaku dan juga statis. Aliran ini berkembang pesat di Eropa dan dianggap sebagai aliran tertua. Gambar yang disuguhkan juga terlihat nyata.
Berikut adalah ciri-ciri aliran romantisme: 



a. Tema kejadian cenderung mengenaskan dan juga menarik.

b. Ungkapan penuh gerak dan juga berlebihan.

c. Didramatisir. 

d. Umumnya menggunakan warna-warna yang cerah.


Di Indonesia, pelukis yang hobi membuat lukisan dengan jenis seperti ini adalah Raden Saleh.





2. Naturalisme

Kalo yang satu ini sesuai namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-cirinya yaitu:

a)      Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan

b)      Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek

c)      Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.


Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur,  dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.



3.  Realisme

Yang selanjutnya adalah Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. lukisan digambarkan sesuai dengan apa yang dilihat,  tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objek sesuai keadaan yang ada tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.

Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.



4. Impresionisme

Merupakan suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali ada. Impresionisme mengubah teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.



Ciri-ciri lukisan impresionisme antara lain:

  1. Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman 
  2. Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
  3. Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.

 Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.


5. Abstrak

selanjutnya aliran abstrak, adalah lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.
Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.



6. Ekspresionisme


Ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.

Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.



7. Klasikisme

 Merupakan  lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.



8. Pointilisme

Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.



9. Pop art


Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.

Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.




10. Optical art

Aliran seni rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang.
Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.



11. Trick art

Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.



12. Surrealism

Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan alam khayal sangat mempengaruhi bentuk lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia adalah Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.

Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;

  1. Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi
  2. Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar
  3. Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.



13. Kubisme

Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger, Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.

Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;

  1. Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
  2. Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus
  3. Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.



Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).



14. Klasik

Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau kejadian pada masa lalu yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga sekarang sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan, atau kejadian yang memiliki nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi.

Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:

  1. dibuat berlebihan
  2. indah dan molek, dan
  3. statis dan bersih



15. Dekoratif

Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari berbagai bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.



16. Kaligrafi

Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau pola tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai identitas sendiri.

Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.


  
Yaaa, itulah kira-kira jenis lukisan dan juga penjelasannya. Semoga bermanfaat^^