Lukisan
merupakan salah satu bagian dari seni rupa dua dimensi. Nah, di Indonesia
sendiri perkembangan
seni lukis modern dibawa oleh bangsa Barat, sekitar abad ke-15. Alhasil
berbagai jenis lukisan pun mulai berkembang di Indonesia.
Well,
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis lukisan dan juga ciri
khasnya masing-masing, berikut penjelasannya:
1.
Romatisme
Nah,
aliran romantisme merupakan aliran seni yang menekankan penggambaran kembali
pengalaman atau kenangan romantis atas keindahan sebuah objek yang dialami oleh
pelukisnya. Lukisan jenis ini banyak mengambil objek keindahan alam, cenderung
kaku dan juga statis. Aliran ini berkembang pesat di Eropa dan dianggap sebagai
aliran tertua. Gambar yang disuguhkan juga terlihat nyata.
Berikut
adalah ciri-ciri aliran romantisme:
a.
Tema kejadian cenderung mengenaskan dan juga menarik.
b.
Ungkapan penuh gerak dan juga berlebihan.
c.
Didramatisir.
d.
Umumnya menggunakan warna-warna yang cerah.
Di Indonesia, pelukis yang hobi membuat lukisan dengan jenis seperti ini adalah Raden Saleh.
2. Naturalisme
Kalo yang satu ini sesuai namanya, yaitu natural. Aliran
naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti
tampak pada aslinya. Ciri-cirinya yaitu:
a)
Lukisan meniru alam dengan sedikit
perubahan
b)
Mengutamakan bentuk dan kesamaan
objek
c)
Warna, proporsi, dan bentuk sesuai
dengan aslinya.
Sekumpulan
pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara
lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki
Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia
yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki
Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
3. Realisme
Yang selanjutnya adalah Realisme. Aliran realisme ialah
aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan
bersifat objektif. lukisan digambarkan sesuai dengan apa yang dilihat, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objek sesuai keadaan yang ada tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
Aliran ini tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objek sesuai keadaan yang ada tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
4. Impresionisme
Merupakan suatu aliran seni lukis
modern yang pertama kali ada. Impresionisme mengubah teknik melukis tradisional
kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk
bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian
warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Ciri-ciri lukisan impresionisme
antara lain:
- Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman
- Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
- Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia penganut aliran ini
yaitu Kusnadi, Solichin, dan Afandi.
5. Abstrak
selanjutnya aliran abstrak, adalah lukisan hasil ungkapan batin
pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya
yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang
tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan
warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu
memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk
yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan
unsur-unsur lainnya.
Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
6. Ekspresionisme
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.
Aliran ekspresionisme banyak muncul di Jerman pada abad XX. Bapak ekspresionisme adalah Van Gogh. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.
7. Klasikisme
Merupakan lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat
sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh
aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.
8. Pointilisme
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari
kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan
yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan
Keo Budi Harijanto.
9. Pop art
Aliran pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956, nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikatur, humor dan apa adanya. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri: Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
10. Optical art
Aliran seni rupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu
corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan
pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik
perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan
ilusi ruang.
Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.
Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul.
11. Trick art
Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan
menggunakan ilusi visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi).
Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh senima Jepang. Kazumane kenju
dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat
luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di
dunia.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.
Pameran Trick Art sendiri di Indonesia pernah diselenggarakan di Grand Indonesia, West Mall lantai 5, yang berlangsung dari 2 Desember 2012 hingga 3 Februari 2013 baru-baru ini.
12. Surrealism
Aliran surealisme ialah aliran seni lukis yang menggambarkan
sesuatu dari alam mimpi atau alam khayal (imajinasi). Di mana angan-angan dan
alam khayal sangat mempengaruhi bentuk lukisan aliran ini. Pelopor Surealisme
adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia adalah Sudibio,
Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
Aliran ini cenderung melukiskan hal-hal yang khayal, intuitif atau seperti alam mimpi, sehingga bentuk yang diciptakan tampak aneh. Ciri-ciri lukisan surealisme antara lain;
- Tampak banyak unsur fantasi seperti alam mimpi
- Banyak mengungkapkan hal-hal yang aneh dan di luar sadar
- Ada kaitannya dengan hal-hal kejiwaan.
13. Kubisme
Aliran kubisme adalah aliran yang melukiskan sebuah objek
lukis ke dalam bentuk geometri (bentuk-bentuk bidang). Pelopor Kubisme adalah
Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert, Glazes, Fernand Leger,
Robert Dealunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
Aliran ini menangkap bentuk-bentuk objek alam seolah terdiri dari bidang-bidang geometris atau kubus-kubus yang tersusun baik yang berwujud besar atau kecil. Ciri-ciri lukisan kubisme antara lain;
- Memiliki motif persegi-persegi/kubis yang geometris
- Penggambaran alam dengan disederhanakan sehingga berkesan seperti bidang atau kubus-kubus
- Penciptaan bentuk kubis dihasilkan dari garis-garis atau warna yang bersilangan.
Tokoh pelukis beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, Paul Cezane (1881-1972).
14. Klasik
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu
hal, keadaan atau kejadian pada masa lalu yang mengalami puncak kejayaan,
keunggulan, kehebatan, atau kemasyhuran namun hingga sekarang sifat-sifat itu
masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan hal, keadaan,
atau kejadian yang memiliki nilai atau mutu yang tinggi dan diakui, menjadi
tolak ukur kesempurnaan yang abadi.
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19, dan biasanya mengacu pada kebudayaan Yunani dan Romawi. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
- dibuat berlebihan
- indah dan molek, dan
- statis dan bersih
15. Dekoratif
Aliran dekoratif adalah seni lukis dengan objek dari
berbagai bentuk alam (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) yang
digubah secara berlebihan. Aliran ini berciri keindahan bentuk hiasan dalam
lukisan. Aliran ini banyak berkembang di Bali.
16. Kaligrafi
Kaligrafi ialah objek gambar dengan bentuk susunannya dari
huruf atau kata yang digabung-gabungkan sehingga membentuk sebuah gambar atau
pola tertentu. Di Indonesia kaligrafi pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa
Timur, yaitu pada makam Fatimah binti Maimun yang wafat pada 495 H/1028 M dan
berkembang pesat tahun 1980-an.
Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.
Pameran kaligrafi besar, seperti MTQ, Pameran Wajah Islami, dan Pameran Istiqlal, merupakan penanda kejayaan seni kaligrafi Islam ketika itu. Para seniman memakai gaya mereka masing-masing seperti simbolis dan abstrak. Menurut sejarah,kaligrafi Indonesia tidak lepas dari proses akulturasi dengan sejumlah budaya, seperti budaya loka, Persia, dan China. Karena itu, kaligrafi Indonesia tidak bisa dikatakan sama dengan kaligrafi dari daerah lain, karena sudah mempunyai identitas sendiri.
Salah satu tokoh kaligrafi di Indonesia adalah Sirojuddin AR.
Yaaa, itulah kira-kira jenis lukisan dan juga penjelasannya. Semoga bermanfaat^^
thanks^^
BalasHapusWah...nambah wawasanku nih
BalasHapus